Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasib Miris SD di Ponorogo, Tak Ada Siswa Baru di Hari Pertama Sekolah, Guru sampai Urunan Bayar LKS


Nasib miris dialami SDN Jalen di Ponorogo karena tak ada siswa baru di hari pertama sekolah.

Sekolah yang berada di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, ini tidak menerima siswa sama sekali.

Padahal guru sudah imingi-imingi bayar LKS dan urunan transportasi untuk murid yang daftar di SDN Jalen.

Namun tetap saja tidak ada murid yang mendaftar hingga hari pertama sekolah.

Baca juga: Jarak Rumah Mendadak Berubah, Orang Tua Curiga PPDB Zonasi Ada Kecurangan, Sekolah: Tidak Tahu

Ya, pihak sekolah padahal mengaku sudah iming-iming seperangkat fasilitas disediakan oleh guru.

Pantauan di lokasi, ruang kelas 1 tampak kosong melompong, Senin (17/7/2023).

Guru-guru SDN Jalen pun menata kursi dan meja yang bakal kosong dalam setahun ini lantaran tidak ada siswa.

"Banyak yang kami (guru) lakukan. Kami sudah ke rumah calon wali murid," ujar Kepala SDN Jalen, Dedy Ady Nugroho, ditemui Senin siang.

"Memberikan seragam gratis, tabungan sebesar Rp 100 ribu untuk beli LKS, buku pendamping," imbuhnya.

Juga, kata dia, siap memberikan bantuan transportasi sebesar Rp150 ribu ke anak tiap bulan yang untuk sekolah di sini.

Uang transportasi dan tabungan tersebut bahkan diambil dari uang pribadi guru-guru SDN Jalen Ponorogo.

Namun iming-iming tersebut tak mempan, dan tidak ada yang mau sekolah di SDN Jalen Ponorogo.

"Banyak yang kami (guru) lakukan. Kami sudah ke rumah calon wali murid," ujar Kepala SDN Jalen, Dedy Ady Nugroho, ditemui Senin siang.

"Memberikan seragam gratis, tabungan sebesar Rp 100 ribu untuk beli LKS, buku pendamping," imbuhnya.

Juga, kata dia, siap memberikan bantuan transportasi sebesar Rp150 ribu ke anak tiap bulan yang untuk sekolah di sini.

Uang transportasi dan tabungan tersebut bahkan diambil dari uang pribadi guru-guru SDN Jalen Ponorogo.

Namun iming-iming tersebut tak mempan, dan tidak ada yang mau sekolah di SDN Jalen Ponorogo.

"Kelanjutannya tanya, kalau ada temannya misalnya lima, mereka baru mau masuk. Kalau cuma dua mereka tidak mau."

"Dengan berat hati saya suruh mencari sekolah lain," tegasnya.

Kondisi tahun 2023 ini, kata dia, tidak jauh berbeda saat PPDB 2022 lalu.

Saat itu, SDN Jalen hanya mendapatkan satu siswa.

"Banyak faktor, di salah satu kelurahan ada MI, semakin lama semakin menurun. Siswa masuk ke sini lima tahun terakhir turun," urainya.

Dia menegaskan, kondisi saat ini di SDN Jalen total 24 siswa.

Rinciannya kelas 1 kosong, kelas 2 ada 1 siswa, kelas 3 ada 3 kelas, kelas 4 ada 5 siswa, kelas 5 ada 5 siswa, dan kelas 6 ada 10 siswa.

Untuk tenaga pendidikan, guru kelas ada 4, guru mata pelajaran agama ada 1, dan guru pendidikan jasmani (penjas) ada 1 guru.

"Keinginan dari sekolah, dengan fasilitas seperti ini, guru bersertifikasi tentunya kami tidak ingin sekolah ini ditutup karena satu-satunya sekolah yang ada di Jalen," pungkasnya.

Nasib agak 'beruntung' dialami SDN Setono di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.

Pasalnya SDN Setono di Kabupaten Ponorogo tersebut hanya mendapatkan 1 siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Pantauan wartawan Tribunjatim.com, siswa tersebut bernama Ira.

Ira datang diantar oleh kakeknya.

Ira tampil dengan menggunakan baju bebas, menggendong tasnya, dan rambut dipasangi jepit.

Dengan riang Ira melangkah masuk ke ruang kelasnya, Senin (17/7/2023), dan disambut guru.

Walaupun sendiri, Ira terlihat tetap semangat.

Dia mengeluarkan alat tulis seperti buku dan pensil kemudian memperhatikan gurunya yang mengajar.

"Sekolah sendiri, tidak ada teman. Temannya di belakang (siswa kelas 2). Suka sekolah," ujar Ira kepada media, Senin pagi.

Kakek Ira, Maji, mengaku antar cucunya untuk sekolah.

Dia tidak mengetahui jika cucunya satu-satunya murid di SDN Setono.

Iklan untuk Anda: Para Ahli 3 Negara Temukan Formula Ampuh Lawan Diabetes!
Advertisement by
"Ya cuma cucu saja. Ke depan lihat nanti ke depannya bagaimana."

"Kesepakatan saja antara sekolah sama saya," kata Maji.

"Ya cuma cucu saja. Ke depan lihat nanti ke depannya bagaimana."

"Kesepakatan saja antara sekolah sama saya," kata Maji.

Baca juga: Anaknya Tak Lolos PPDB Zonasi, Ibu Nangis Unjuk Rasa di Sekolah, Ditolak karena Usia? Kasek: Sistem
Pantauan di lokasi, puluhan siswa SDN 1 Setono mulai mendatangi sekolah di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Senin (14/7/2023).

Hari ini merupakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Namun Ira lah satu-satunya siswa kelas 1 SDN Setono tahun ajaran 2023/2024.

Walaupun begitu, Ira tetap sekolah dengan semangat.

Kepala Sekolah SDN Setono, Prayitno, pun angkat bicara perihal hanya mendapatkan saat siswa saat PPDB 2023/2024.

"Kami memang dikepung sekolah-sekolah. Baik itu SD Negeri maupun sekolah swasta," ujar Kepala SDN Setono, Prayitno, Senin pagi.

Prayitno menjelaskan bahwa area SDN Setono tersebut adalah siswa yang rumahnya di lapangan ke timur atau area Dukuh Plampitan, Kelurahan Setono.

Sementara di area barat Kelurahan Setono masuk ke MI Setono.

Sedangkan Kelurahan Setono ke selatan masuk ke SDN Japan.

"Setono ke sana (Dusun Plampitan), hanya satu dukuhan. Usia TK hanya sedikit. Juga dari SDN lain memperebutkan," kata Prayitno.

Dia berharap tahun depan kondisinya lebih baik, pun ada usaha lain.

Guru diharapkannya bisa door to door untuk mendapatkan siswa.

"Guru bisa promosikan SDN Setono. Bahwa di SEN Setono extra itu begini-begini, biar masuk ke SD Setono," tegasnya.

Menurutnya, hingga saat ini di SDN Setono ada total 38 siswa.

Yang paling banyak adalah siswa kelas 6, jumlahnya adalah 15 anak.

"Ini kami tetap membuka PPDB secara offline. Siapa tahu ada yang menyekolahkan anaknya lagi di SDN Setono. Tahun lalu ada lima anak," ucap Prayitno.

Saat ini dia tetap membuka PPDB, walaupun secara online.

"Posisi jumlah siswa jauh dari yang diharapkan. Guru ya tetap mengajar karena ada siswa," pungkas Prayitno.

Posting Komentar untuk "Nasib Miris SD di Ponorogo, Tak Ada Siswa Baru di Hari Pertama Sekolah, Guru sampai Urunan Bayar LKS"